Rabu, 03 Juli 2013

cerpen Re_vy part5



Part 5
“Jadi korban gue. Haha. Paling dia cerita ke Vivi tentang kedeketan gue sama Revy. Dan pastinya tu cerita dikasih bumbu, diaduk-aduk sampe begini deh akhirnya!”, keluh Aul sambil memaksakan tersenyum. Gessa menatap sahabatnya itu sambil mengusap lembut punggung Aul. Aul tertunduk lesu. Begitu banyak beban yang ia rasakan saat ini. Seperti jutaan tombak yang menghujani hatinya. Dia harus bisa melepaskan tombak itu satu persatu sebelum rasa sakitnya menjalar ke seluruh bagian tubuhnya. Tapi bagaimana caranya?  Aul memejamkan matanya dan memikirkan semua itu.
“Terus lo ga nyoba buat jelasin semuanya ke Vivi?”, “Percuma kalo udeh kaga percaya. Lagi juga kalo udeh dihasut sama tu cowo mah susah. Ngasih kesempatan ke gue buat ngomong aja kaga! Sekarang cuma ada satu Revy dihidup gue. Revy sahabat gue.”, ucap Aul. Gessa tersenyum bangga pada Aul. Ia bangga pada sahabatnya  yang tak pernah menyesali sesuatu berlarut-larut.
“Ul.. Ges..”, suara Reyhan membuat Aul dan Gessa mengalihkan pandangannya. Reyhan menghampiri Gessa dan Aul. Ia meminta maaf atas kesalahpahamannya selama ini kepada Aul. Ia juga mengatakan bahwa Revy sudah menceritakan semuanya kepada dirinya dan kedua orang tuanya. Dan besok ia akan langsung dibawa ke Singapura untuk dioperasi. Reyhan meminta doa kepada Gessa dan Aul untuk keselamatan dan kesembuhan kekasihnya. “Makasih juga ya, ul. Selama ini kamu udah jaga Revy dan bikin dia tertawa. Makasih juga ya, ges.”, ucap Reyhan. Aul dan Gessa mendoakan yang terbaik untuk sahabat mereka. Reyhan pun pamit pergi untuk membantu mengurus keberangkatan Revy ke Singapura.
***
            “Sekarang mba Revy udah sembuh, de. Dia udah terbebas dari penyakit yang sama dengan kamu. Kakak yakin, kamu juga pasti bisa sembuh kaya mba Revy. Kamu pasti bisa..”, ucap Ka Aul sambil mengusap lembut kepalaku. Aku hanya bisa tersenyum sambil meneteskan air mataku. Sesekali ia menghapus air mataku dengan sapu tangan miliknya.
 Tak terasa air matanya pun membasahi paras tampannya. Tangan kanannya menggenggam tanganku sangat erat. Aku berusaha untuk terus tersenyum agar membuatnya tersenyum juga. Aku tak mau melihatnya terus menangis, aku sangat sayang dengannya. Namun hal itu malah membuat tangisnya semakin keras. Ia mencium keningku. Aku terpejam. Dan ternyata aku tak mampu membuka mataku lagi. Selamanya.
5 Gudang Ilmu: cerpen Re_vy part5 Part 5 “Jadi korban gue. Haha. Paling dia cerita ke Vivi tentang kedeketan gue sama Revy. Dan pastinya tu cerita dikasih bumbu, diad...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

< >