Kamis, 11 November 2010

DAMPAK GAME ONLINE


DAMPAK DARI GAME ONLINE TERHADAP PRILAKU REMAJA

Saat ini banyak sekali game online yang sedang digemari oleh para remaja, baik game strategi seperti Perfect World atau Ragnarok, maupun game casual seperti Idol Street atau Getamped.

Biasanya para remaja putri lebih menyukai game casual dan para remaja putra menyukai game strategi. Keduanya memang menyenangkan karena kita dapat bertemu dengan teman-teman ataupun berkenalan dengan teman-teman lainnya dari seluruh Indonesia. Selain itu kita juga dapat berinteraksi dengan teman-teman kita yang sedang online pada saat yang bersamaan, misalnya bersalaman, toss, ataupun merangkul teman kita. Tetapi di samping semua itu, ada beberapa hal negatif yang seharsnya tidak pantas untuk kita contoh, misalnya memukul teman. Tentunya positif dan negatif dari game online kembali kepada diri kita sendiri dan bagaimana mensiasatinya.

Bahkan saat ini pun anak-anak kecil yang masih sekolah dasar ataupun sekolah menengah dapat ikut bermain. Pada usia-usia seperti ini biasanya anak-anak meniru atau mencontoh berbagai hal yang dilihatnya. Sisi negatif game online merupakan salah satu hal yang harus kita perhatikan. Bila anak-anak seusia ini meniru interaksi yang negatif dari game seperti memukul atau menendang teman, tentunya bukan hal yang baik. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengawasan dan pendidikan yang baik agar anak-anak tidak meniru hal-hal negatif tersebut. Hal ini juga seharusnya menjadi pertimbangan para penyedia game online agar interaksi yang kurang mendidik seperti ini seharusnya tidak dimasukkan ke dalam game itu sendiri.

Maka, dalam hal ini, orang tua perlu melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya yang masih sekolah, terutama bila masih tingkat sekolah dasar atau menengah. Tetapi untuk para remaja, hal-hal seperti ini tentunya sudah tidak asing lagi, dan mereka pun sudah dapat mulai membedakan yang mana yang baik dan buruk dan pengawasan serta pendidikan moral masih tetap harus dilakukan oleh para orang tua, sehingga para anak dapat tetap bermain dan menyalurkan hobinya tanpa takut terkena dampak negatif dari game online tersebut.

Apa dampak positif game online terhadap perilaku remaja?

  • Positif
Game itu membuat orang pintar. Penelitian di Manchester University dan Central Lanchashire University membuktikan bahwa gamer yang bermain game 18 jam per minggu (rata-rata 2.5 jam/hari) memiliki koordinasi yang baik antara tangan dan mata setara dengan kemampuan atlet. Akan tetapi lebih banyak orang yang bermain dalam waktu jauh lebih lama.
o    Meningkatkan konsentrasi. Dr. Jo Bryce, kepala penelitian di suatu universitas di Iggris menemukan bahwa gamer sejati punya daya konsentrasi tinggi yang memungkinkan mereka mampu menuntaskan beberapa tugas.
o    Ketajaman mata yang lebih cepat. Penelitian di Rochester University mengungkapkan bahwa anak-anak yang memainkan game action secara teratur memiliki ketajaman mata yang lebih cepat daripada mereka yang tidak terbiasa bermain game.
o    Meningkatkan kinerja otak dan memacu otak dalam menerima cerita. Sama halnya dengan belajar, bermain game yang tidak berlebihan dapat meningkatkan kinerja otak bahkan memiliki kapasitas jenuh yang lebih sedikit dibandingkan dengan belajar dan membaca buku.
o    Meningkatkan kemampuan membaca. Psikolog di Finland University menyatakan bahwa video game bisa membantu anak-anak untuk meningkatkan kemampuan baca mereka. Jadi, keluhan soal bermain game yang dapat menurunkan budaya membaca tidaklah beralasan.
o    Meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris. Riset di Indonesia membuktikan bahwa banyak pria yang mahir bahasa Inggris di sekolah ataupun di universitas tanpa melalui kursus adalah mereka yang suka bermain game.
o    Membantu bersosialisasi. Beberapa profesor di Loyola University, Chicago telah mengadakan penelitian dan menurut mereka game online dapat menumbuhkan interaksi sosial yang menentang stereotip gamer yang terisolasi. friendship, brotherhood, organisasi (guild), menghadapi conflict bersama (guild wars), managing people (jika menjadi guild leader), kontrol emosi, politik, dsb.
o    Mengusir stres!!! Para peneliti di Indiana University menjelaskan bahwa bermain game dapat mengendurkan ketegangan syaraf. Jelas aja daripada berantem mendingan berantem lewat game, darahnya bohongan, senjata bohongan, semuanya serba bohongan, buat apa kita hidup di jaman digital kalau tidak memanfaatkannya.
o    Memulihkan kondisi tubuh. Dr. Mark Griffiths, psikolog di Nottingham Trent University melakukan penelitian sejauh mana manfaat game dalam terapi fisik.
o    Meningkatkan kecepatan dalam mengetik, karena beberapa game online mengharuskan player untuk mengetik ketika berkomunikasi dengan lawan bicara.
o    Melatih kemampuan berdagang.
Banyak juga dampak positif yang menguntungkan bagi kita. Dampak positif tersebut dapat di ambil dari berbagai macam game yang dimainkan. Contohnya dalam permainan Point Blank, kita secara tidak langsung di latih bagaimana kerjasama yang baik dan pengaturan strategi yang dibutuhkan saat berperang. Pengambilan keputusan dalam keadaan terdesak, dan juga melatih keakuratan.



  • Negatif
o    Menimbulkan efek ketagihan, yang berakibat melalaikan kehidupan nyata. Inilah masalah sebenarnya yang dihadapi oleh para gamer yang intinya adalah pengendalian diri.
o    Kehidupan real menjadi berantakan, seperti nilai pelajaran, tugas kampus, dipecat, dsb.
o    Membuat orang menjadi bodoh. Orang berpikir terlalu pendek karena jalan main game yang ia mainkan. Ada salah satu kasus, seseorang membunuh seorang sopir taksi karena orang itu menginginkan uang dari sopir taksi itu untuk bermain game. Game kesukaannya adalah GTA. Pasti tahu kan..?
o    Membuat orang terisolisir dengan lingkungan sekitar. Ini adalah efek karena terlalu seringnya bermain game sehingga lupa akan kehidupan nyatanya.
o    Mengganggu kesehatan. Karena seseorang yang bermain game dalam waktu sangat lama ia hanya melakukan kegiatan pasif
o    Mengakibatkan pola makan dan tidur yang tidak teratur sehingga mudah terserang penyakit. Jika terlalu sering akan menimbulkan pengaruh psikologis. Menghayal dan pikiran yang selalu tertuju pada game adalah efek negative yang ditimbulkannya. Mempengaruhi pola piker dan tingkah laku Pemborosan, Jika game online telah menjadi candu. Karena jika seseorang telah kecaduan, ia dapat mengorbankan apapun demi keinginannya.

sumber : http://nupho.wordpress.com/2008/12/09/positif-dan-negatif-dari-game-online/

Candu Game Online
Permainan ini dapat mengganggu prestasi belajar. Hal ini karena permainan game online memiliki sifat adiktif atau membawa candu. Akibatnya orang yang sudah mengenal game online akan cenderung terpengaruh, baik secara langsung maupun tidak.
Anak sekolah merupakan salah satu kelompok yang terkena dampak pengaruh game online. Hal ini disebabkan, permainan game online seringkali menyita waktu seorang anak.
Salah satunya waktu yang seharusnya digunakan untuk beristirahat atau bermain, namun anak cenderung memanfaatkannya untuk duduk di depan komputer dan terbenam dalam permainan game online tersebut.
Akibatnya, ketika harus belajar, fisik seorang anak sudah terkuras akibat bermain game online. Meskipun nampaknya sekedar duduk, namun permainan ini menguras energi karena membutuhkan konsentrasi dan bersifat merangsang ketegangan. Akibatnya, syaraf menjadi lebih cepat kaku dan tidak rileks.

Candu yang di alami oleh anak – anak dan remaja ini memiliki berbagai macam dampak atau pengaruh, mulai dari dampak positif hingga dampak negative, meskipun dampak dari kecanduan game memiliki lebih banyak dampak negative bagi penggunanya, game masih memiliki dampak atau pengaruh positif bagi mereka yang hobi bermain, dampak positif yang mereka dapatkan seperti: tingkat imajinasi mereka yang meningkat, menjauhkan mereka dari hal – hal yang berbahaya seperti Narkoba dan pergaulan bebas, serta dampak positif game lainnya.
Sementara itu meski memiliki dampak positif dari penggunannya, game juga memiliki dampak negative bagi mereka, seperti: menurunnya prestasi belajar mereka karena seringnya bermain game tanpa belajar yang merupakan pekerjaan pokok dan utama mereka sebagai pelajar, tingginya tingkat kemalasan bagi para pecandu game, bayangkan saja jika mereka bermain hingga larut malam sehingga mereka malas bangun pagi dan sering terlambat berangkat sekolah, lemahnya kesehatan mereka dikarenakan jarang mengkonsumsi makanan yang memiliki karbohidrat dan protein, fenomena yang terjadi pada penggemar game adalah mereka lebih suka bermain game hingga berjam – jam hingga lupa untuk makan yang mengakibatkan lemahnya kesehatan mereka, Rendahnya tingkat spiritual para pengguna game, yang mana mereka lebih sering bermain game sehingga mereka lupa untuk menjalankan ibadah yang di syari’atkan oleh agama mereka, serta dampak – dampak negatif lainnya.
Selain itu banyak game electronik yang bukan sekedar hiburan yang canggih. Memang,permainan itu menguji keterampilan dan mengurangi kebosanan. tapi bukan itu saja, game electronik dapat mempertajam refleksi, dan penelitian menunjukan bahwa bermain game elecktronik dapat meningkatkan atensi visual. ada game bahkan mengasah kemampuan otak, matematika dan membaca. dan banyak game terbaru juga menyediakan ruang obrolan berbagai topik, bahkan di sekolah itu bisa jadi bahan pembicaraan yang menarik dengan teman teman.
Nah, untuk mendapatkan dampak baik secara maksimal dan memperkecil dampak buruk dari main game, ada beberapa tips yang dapat anda lakukan, seperti di bawah ini:
1. Batasi Waktu Main Game
Kalau sudah enak main game biasanya orang lupa waktu untuk berhenti dan melakukan kegiatan berguna lain. Di awal main game tetapkan waktu sekitar satu atau dua jam saja. Kalau perlu pasang jam weker untuk mengetahui batasan waktu.
Main game kelamaan dapat berdampak buruk pada tubuh kita, karena otak yang konsentrasi penuh pada game akan mengabaikan kegiatan penting atau kebutuhan tubuh seperti makan, minum, ibadah, mandi, tidur, istirahat, olahraga, bersosialisasi, dan lain sebagainya. Terkadang orang baru sadar setelah main game terasa pusing.
2. Jangan Main Game Tiada Akhir
Usahakan, pilih game yang tidak bikin kita kecanduan untuk memainkannya berbulan-bulan dan bertahun-tahun dan menghabiskan banyak waktu seharian untuk memainkannya agar menghasilkan game yang baik.
Tentu saja hal itu akan membatasi kita untuk mengetahui game-game baru lain, membuat penasaran terus, dan kadang bisa merasa malu jika status account game yang kita mainkan memiliki hasil yang rendah dibanding gamer lain. Alangkah baiknya jika kita gunakan waktu yang ada untuk kegiatan lain.
3. Hindari Game Sulit yang Memancing Emosi
Game yang susah terkadang bikin kita kesal dan akhirnya emosi dan marah-marah nggak jelas. Pencetan dan joystick pun bisa jadi sasaran kalau lagi kalap dan bisa dibanting, dipukul, diinjak, dan beragam tindak kejam lainnya.
Tidak hanya mesin konsol atau komputer PC/laptop saja yang jadi rusak. Tangan, kaki dan badan pun bisa sakit kalau melakukan tindak kekerasan pada benda mati yang keras dan padat. Hentikan main game jika sudah emosi dan langsung nonton teve untuk meredam amarah.
4. Mainkan Game yang Mengasah Otak
Ada banyak game yang bisa meningkatkan kemampuan berpikir otak kita seperti game puzzle, game kasus, game ingatan, game strategi, dan sebagainya. Ada juga game yang lucu bisa menghibur kita saat memainkannya.
Analisa game yang Anda mainkan, apakah dapat memberikan dampak positif serta bisa memberi hiburan atau kemampuan berpikir. Jika tidak memberikan apapun, berarti game itu hanya membuang waktu Anda saja.
5. Ajak Orang Lain Main Bersama
Main game beramai-ramai jauh lebih baik daripada main sendirian. Dengan mengajak teman, keluarga, tetangga, pacar, dan sebagainya main game kita akan mempererat hubungan kita dengan orang lain. Tentunya, selama game yang dimainkan cocok untuk dimainkan bersama-sama dan tidak bikin emosi.
Main game sendirian saja akan menghilangkan jiwa sosial kita dan dapat mengurangi jumlah teman kita dari waktu ke waktu. Teman kenalan dari main game online bukan teman nyata karena orang itu, bisa jadi, tidak jujur pada kita. Teman di kehidupan nyata jauh lebih berharga daripada teman maya.
6. Jangan Main Judi
Game yang melibatkan taruhan uang di dalamnya bisa dibilang judi. Jaman sekarang, game itu hadir dalam bentuk game elektronik seperti bola tangkas, judi kartu, game koin, dan game lainnya yang bisa dimainkan secara online dan bebas beredar di internet.
Judi bisa bikin kita miskin mendadak. Judi online, misalnya, semua sudah di-setting. Bandar tidak akan pernah rugi karena sistem sudah menetapkan berapa keuntungan bandar. Semua merugikan kita. Sebab, selain dosa, main game judi juga bisa bikin kita lupa waktu, lupa keluarga, dan pastinya, lupa sama Tuhan.
7. Jangan Hamburkan Uang
Sayangi uang Anda dan sebaiknya ditabung untuk bekal masa depan dan untuk jaga-jaga saat nggak punya duit. Hitung semua pengeluaran dari nge-game, seperti ongkos transpor, listrik, akses internet, makanan, minuman, bayar rental, dan lain-lain.
Hitung juga nilai waktu yang Anda buang percuma untuk main game seandainya waktu itu anda pakai untuk kegiatan yang menghasilkan.
Ada orang yang suka main game untuk mengejar hadiah tiket/kupon untuk ditukarkan dengan hadiah yang nilainya jauh lebih rendah dari uang yang telah kita keluarkan untuk main game. Hitung penghematan jangka panjang yang dapat anda lakukan jika semua uang itu Anda kumpulkan.
8. Jangan Main Game Bajakan
Bayangkan orang-orang yang sudah susah payah membuat game dengan modal uang besar, otak pikiran yang terkuras habis, serta tenaga dan keringat selama berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun.
Kita tinggal seenaknya beli game copy-an dari tukang bajak dengan harga yang sangat murah. Pengembang game tidak dapat apa-apa, penjahat tukang baja game dapat uang besar dan kaya raya. Kita pun akhirnya dapat dosa.
Kalau tidak punya uang banyak, usahakan tidak memainkan game komersial yang didistribusikan secara tidak gratis. Cari game-game yang bersifat free alias gratis lisensinya. Di internet kita bisa download game gratis, demo, dan game yang bisa dimainkan secara online langsung di internet tanpa menginstal game-nya.
9. Sayangi Tubuh Anda
Jika suatu game membuat kita pusing karena sudut pandang game yang tidak sesuai dengan kemampuan otak kita, segera hentikan dan jangan mainkan lagi. Buat apa kita main game tapi membuat badan kita menjadi sakit.
Bisa jadi game yang dimainkan bikin pegal, capek dan lemas jika dimainkan terlalu lama. Bisa juga bikin jari tangan kita sakit dan banyak keluhan tubuh lainnya. Intinya kita harus mengetahui batasan ketahanan tubuh kita pada game yang ada. Jangan terlalu banyak main game yang tidak bagus untuk tubuh kita.
Nah sekarang bagaimana cara kita menanggapi dampak tersebut. “Sedia payung sebelum hujan” merupakan peribahasa yang tepat bagi kita dalam menanggapi permasalahan ini. Maksud dari sedia payung sebelum hujan dalam konteks ini adalah bagaimana kita mencari cara atau mencegah dampak negatif dari game online tersebut?
Mencegah Dampak Game Online
Untuk serta merta mencegah seorang anak bermain game online tentu bukan pekerjaan mudah. Fasilitas internet yang banyak tersedia di mana-mana, salah satunya warung internet, menjadikan anak bisa mengakses internet dari mana saja.
Tidak selalu harus bermain di rumah, anak bisa mencuri waktu sepulang sekolah dengan mengunjungi arena game online atau warung internet yang ada di sekitar sekolah mereka.
Untuk itu, ada beberapa hal yang harus dilakukan orang tua. Di antaranya :
1.      Bekerjasama dengan guru di sekolah untuk turut memantau perkembangan belajar siswa.
2.      Menjalin komunikasi informal agar seorang anak bisa terbuka pada orang tua, sehingga orang tua bisa memberikan pendidikan pada seorang anak tanpa sang anak merasa dihakimi.
3.      Belajarlah tentang game online. Sehingga Anda bisa berdiskusi dengan anak Anda tentang permainan tersebut. Jika ini bisa terjadi, anak tidak akan perlu mencari pelarian dengan kawan-kawannya untuk sekedar berdiskusi tentang permainan game online. Sehingga anak bisa lebih betah di rumah karena bisa mendapatkan kawan mengobrol yang memahami dunia mereka.
4.      Berikan waktu khusus bermain game online, dan tegasi anak Anda untuk tidak bermain di luar waktu yang sudah disepakati. Ini menunjukkan bahwa Anda tidak sekedar melarang, namun memberikan kelonggaran. Di sisi lain Anda mengajarkan anak Anda untuk bertanggung jawab pada waktu yang dimilikinya.
Dari permasalahan ini dapat kita simpulkan bahwa pengaruh atau dampak dari game online terhadap perilaku remaja banyak menimbulkan dampak negatif. game juga memiliki dampak negatif bagi para remaja, seperti: menurunnya prestasi belajar mereka karena seringnya bermain game tanpa belajar yang merupakan pekerjaan pokok dan utama mereka sebagai pelajar, tingginya tingkat kemalasan bagi para pecandu game, bayangkan saja jika mereka bermain hingga larut malam sehingga mereka malas bangun pagi dan sering terlambat berangkat sekolah, lemahnya kesehatan mereka dikarenakan jarang mengkonsumsi makanan yang memiliki karbohidrat dan protein, fenomena yang terjadi pada penggemar game adalah mereka lebih suka bermain game hingga berjam–jam hingga lupa untuk makan yang mengakibatkan lemahnya kesehatan mereka, Rendahnya tingkat spiritual para pengguna game, yang mana mereka lebih sering bermain game sehingga mereka lupa untuk menjalankan ibadah yang di syari’atkan oleh agama mereka, serta dampak – dampak negatif lainnya. Maka dari itu kita harus bisa menyeimbangkan semua kegiatan yang kita lakukan. Mulai dari ibadah, belajar, bekerja, istirahat, makan, minum, dan smua kegiatan yang kita lakukan setiap harinya. Hal ini sangat penting karena  keseimbangan dalam segala sesuatu akan memperlancar kita dalam menjakankan segala aktifitas. Tidak berlebihan merupakan unsur lain yang juga harus diperhatikan dalam mengerjakan sesuatu. Selain segala sesuatu yang dilakukan dengan berlebihan tidak disukai Allah S.W.T . berlebihan juga dapat menimbulkan efek yang tidak baik bagi diri kita. Sebagai contoh jika kita berlebihan memakan buah durian, maka efek yang akan kita rasakan adalah kepala pening dan rasa mual.
Pesan dari saya, jika kita akan melakukan kegiatan apapun, kita harus memikirkan terlebih dahulu dampak yang akan kita dapatkan jika melakukan kegiatan tersebut. Hindari perbuatan berlebihan, dan jagalah keseimbangan dalam hal apapun.








5 Gudang Ilmu: November 2010 DAMPAK DARI GAME ONLINE TERHADAP PRILAKU REMAJA Saat ini banyak sekali game online yang sedang digem...

PERILAKU MENYIMPANG PADA MASYARAKAT


PERILAKU MENYIMPANG PADA MASYARAKAT

Dewasa ini banyak perilaku menyimpang yang dapat kita jumpai di masyarakat. Mulia dari tawuran pelajar, seks bebas, penyalahgunaan narkoba, dan lain sebagainya. Tidak sedikit dari kita yang tidak asing dengan kata perilaku menyimpang, akan tetapi tidak mengetahui apa yang di maksud dengan perilaku menyimpang tersebut. Maka dari itu tema yang saya angkat saat ini adalah tentang perilaku menyimpang.
Apa yang dimaksud perilaku menyimpang?
Perilaku menyimpang yang juga biasa dikenal dengan nama penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan, baik dalam sudut pandang kemanusiaan (agama) secara individu maupun pembenarannya sebagai bagian daripada makhluk sosial.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia perilaku menyimpang dapat diartikan sebagai tingkah laku,perbuatan atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat.
Dalam kehidupan masyarakat, semua tindakan dibatasi oleh aturan (norma) untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat. Namun demikian di tengah kehidupan masyarakat kadang-kadang masih kita jumpai tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan aturan (norma) yang berlaku pada masyarakat, misalnya seorang siswa menyontek pada saat ulangan, berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa lain.
Berikut ini beberapa definisi dari perilaku menyimpang yang dijelaskan oleh beberapa ahli sosiologi:
  1. Menurut James Worker Van Der Zaden. Penyimpangan sosial adalah perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi.
  2. Menurut Robert Muhamad Zaenal lawang. Penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam masyarakat dan menimbulkan usaha dari yang berwenang dalam system itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang tersebut.
  3. Menurut Paul Band Horton. Penyimpangan sosial adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.
4.      Menurut Lemert penyimpangan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu penyimpangan primer dan penyimpangan sekunder. Penyimpangan primer adalah suatu bentuk perilaku menyimpang yang bersifat sementara dan tidak dilakukan terus-menerus sehingga masih dapat ditolerir masyarakat seperti melanggar rambu lalu lintas, buang sampah sembarangan, dll. Sedangkan penyimpangan sekunder yakni perilaku menyimpang yang tidak mendapat toleransi dari masyarakat dan umumnya dilakukan berulang kali seperti merampok, menjambret, memakai narkoba, menjadi pelacur, dan lain-lain.
Penyimpangan terhadap norma-norma atau nilai-nilai masyarakat disebut deviasi (deviation), sedangkan pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan disebut devian (deviant). Kebalikan dari perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak menyimpang yang sering disebut dengan Konformitas. Apa itu konformitas?
            Konformitas adalah suatu bentuk sikap penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat/kelompok karena dia terdorong untuk mengikuti kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang sudah ada.

II. Jenis Konformitas
a. Compliance : konformitas yang benar-benar bertentangan dengan keinginan kita, dilakukan untuk mendapat hadiah atau menghindari hukuman.
b. Acceptance : Ada beberapa hal yang dapat kita jadikan alasan untuk melakukan konformitas tersebut, tidak sepenuhnya kita ingkari.
III. Kapan manusia melakukan konformitas?
a. Ketika keputusan sudah dibuat atau pokok bahasan yang dibicarakan dirasa tidak kompeten
b. Konformitas tinggi pada saat tiga atau lebih orang dalam grup kohesif, unanimous mempunyai status sosial yang tinggi.
(kohesi = merasa/mengikat, unanimous = suara bulat/kesepakatan)
IV. Alasan orang melakukan konformitas :
a. Atas  dasar keinginan seorang untuk memenuhi harapan orang lain atau mengupayakan penerimaan atau penyesuaian diri ( normative influence)
b. perilaku orang lain memberikan informasi yang bermanfaat.( informational influence)
Dalam masyarakat yang homogen dan tradisional, konformitas warga masyarakat adalah kuat. Misalnya di desa-desa yang terpencil dimana tradisi dipelihara dan dipertahankan dengan kuat, maka warga masyarakat desa tersebut tidak mempunyai pilihan lain kecuali mengadakan konformitas terhadap kaedah-kaedah serta nilai-nilai yang berlaku. Di dalam masyarakat desa yang terpencil, apabila seseorang mendirikan rumah maka dia akan meniru bentuk-bentuk rumah yang telah ada dan telah terinstitusikan bentuknya, sedangkan yang mendirikan rumah dengan bentuk yang berbeda dengan pola tersebut akan dicela oleh para anggota masyarakat yang lain.
Konformitas di kota-kota sangat kecil karena kaidah-kaidah di dalam kota mengalami perkembangan dan perubahan sehingga proses institusionalisasi sukar terjadi apabila dibandingkan dengan masyarakat yang ada di desa. Bahkan konformitas di kota besar sering kali dianggap sebagai hambatan terhadap kemajuan dan perkembangan. Konformitas biasanya menghasilkan ketaatan dan kepatuhan.
Institusionalisasi : suatu proses yang dilewati oleh sesuatu norma kemasyarakatan yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga kemasyarakatan.
Konformitas terbentuk secara ketat di bawah tekanan( pressure) untuk memenuhi permintaan masyarakat /satu orang kepada orang lain. Hal ini bisa ditegaskan dengan contoh sebagai berikut:
Di suatu suku yang penduduknya disebut sebagai “trobrianders”dalam memenuhi kebutuhan, mereka mengadakan pertukaran barang-barang ekonomi. Mereka yang hidup”inland village” menyediakan sayur-sayuran untuk ditukarkan dengan ikan dan sebaliknya mereka yang tinggal di tepi pantai/ “ coastal community” membayar dengan ikan. Sistem permintaan yang timbal balik ini memaksa salah satu pihak untuk membayar kapan saja ia menerima pemberian dari pihak-pihak yang lain. Awalnya, secara nominal pemberian itu ditawarkan secara bebas, tapi sekarang dipantau dengan penghitungan yang sangat hati-hati, barang yang diberi dan diterima harus seimbang nilainya dan membawa keuntungan bagi kedua belah pihak. Contoh lain adalah kehidupan sosial “trobrianders” mengenai pernikahan dan keluarga. Dalam suatu keluarga terdapat kewajiban “resiprok” , Saudara laki-laki harus menyediakan nafkah untuk makan kepada saudara perempuan, tetapi suami saudara perempuan tersebut harus mengembalikan berupa pemberian secara periodik.
Norma-norma timbul dalam masyarakat karena diperlukan sebagai pengatur dalam hubungan antara seseorang dengan orang lain atau antara seseorang dengan masyarakatnya. Diadakannya norma-norma serta peraturan lain bermaksud untuk menciptakan conformity dari anggota masyarakat terhadap nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat. Dalam masyarakat yang homogen dan tradisionil conformity dari anggota masyarakat adalah sangat kuat. Misalnya di desa terpencil dimana tradisi dipelihara dan dipertahankan dengan kuat, anggota masyarakat desa tersebut tdk mempunyai pilihan lain daripada mengadakan conformity terhadap norma serta nilai yang berlaku. Di dalam masyarakat desa yang terpencil misalnya apabila seseorang mendirikan rumah, maka dia akan meniru bentuk-bentuk rumah yang telah ada .Yang mendirikan rumah dengan bentuk berbeda akan dicela oleh anggota masyarakat lainnya.
Norma yang berlaku secara turun temurun sama saja dari generasi ke generasi berikutnya tanpa banyak mengalami perubahan. Ukuran yang dipakai adalah ukuran yang telah dipakai oleh nenek moyangnya dulu. Norma-norma dalam kota juga selalu mengalami perkembangan dan perubahan. Maka conformity di daerah-daerah kota juga sangat keji.
V. Hal-hal yang mempengaruhi adanya Konformitas
(David O. Sears, Jonathan L.Freedman, L.Anne Peplau , 1985)
a. Kurangnya Informasi
Orang lain merupakan sumber informasi yang penting. Seringkali mereka mengetahui sesuatu yang tidak kita ketahui; dengan melakukan apa yang mereka lakukan, kita akan memeperoleh manfaat dari pengetahuan mereka.
b. Kepercayaan terhadap kelompok
Dalam situasi konformitas, individu mempunyai suatu pandangan dan kemudian menyadari bahwa kelompoknya menganut pandangan yang bertentangan. Individu ingin memberikan informasi yang tepat. Oleh karena itu, semakin besar kepercayaan individu terhadap kelompok sebagai sumber informasi yang benar, semakin besar pula kemungkinan untuk menyesuaikan diri terhadap kelompok.
c. Kepercayaan diri yang lemah
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi rasa percaya diri dan tingkat konformitas adalah tingkat keyakinan orang tersebut pada kemampuannya sendiri untuk menampilkan suatu reaksi. Semakin lemah kepercayaan seseorang akan penilaiannya sendiri, semakin tinggi tingkat konformitasnya. Sebaliknya, jika dia merasa yakin akan kemampuannya sendiri akan penilaian terhadap sesuatu hal, semakin turun tingkat konformitasnya.
d. Rasa takut terhadap celaan sosial
Celaan sosial memberikan efek yang signifikan terhadap sikap individu karena pada dasarnya setiap manusia cenderung mengusahakan pesetujuan dan menghindari celaan kelompok dalam setiap tindakannya. Tetapi, sejumlah faktor akan menentukan bagaimana pengaruh persetujuan dan celaan ibi terhadap tingkat konformitas individu.
e. Rasa takut terhadap penyimpangan
Rasa takut dipandang sebagai orang yang menyimpang merupakan faktor dasar hampir dalam semua situasi sosial. Kita tidak mau dilihat sebagai orang yang lain dari yang lain, kita tidak ingin tampak seperti orang lain. Kita ingin agar kelompok tempat kita berada menyukai kita, memperlakukan kita dengan baik dan bersedia menerima kita.
f. Kekompakan kelompok
Konformitas juga dipengaruhi oleh eratnya hubungan antara individu dengan kelompoknya. Kekompakan yang tinggi menimbulkan konformitas yang semakin tinggi.
g. Kesepakatan kelompok
Orang yang dihadapkan pada keputusan kelompok yang sudah bulat akan mendapat tekanan yang kuat untuk menyesuaikan pendapatnya. Namun, bila kelompok tidak bersatu akan tampak adanya penurunan tingkat konformitas.
h. Ukuran kelompok
Konformitas akan meningkat bila ukuran mayoritas yang sependapat juga meningkat, setidak-tidaknya sampai tingkat tertentu. Namun, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wilder (1977) disimpulkan bahwa pengaruh ukuran kelompok terhadap tingkat konformitas tidak terlalu besar, melainkan jumlah pendapat lepas (independent opinion) dari kelompok yang berbeda atau dari individu merupakan pengaruh utama.
i. Keterikatan pada penilaian bebas
Orang yang secara terbuka dan bersungguh-sungguh terikat suatu penilaian bebas akan lebih enggan menyesuaikan diri terhadap penilaian kelompok yang berlainan. Atau dengan kata lain keterikatan sebagai kekuatan total yang membuat seseorang mengalami kesulitan untuk melepaskan suatu pendapat.
j. keterikatan terhadap Non-Konformitas
Orang yang, karena satu dan lain hal, tidak menyesuaikan diri pada percobaan-percobaan awal cenderung terikat pada perilaku konformitas ini. Orang yang sejak awal menyesuaikan diri akan tetap terikat pada perilaku itu.
Kembali kepada pokok permasalahan yang sedang  kita bahas. Perilaku menyimpang dapat dikatakan sebagai tingkah laku seseorang yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada pada masyarakat. Adapun ciri perilaku menyimpang menurut Paul B. Horton adalah:
  1. Penyimpangan harus dapat didefinisikan. Perilaku dikatakan menyimpang atau tidak harus bisa dinilai berdasarkan kriteria tertentu dan diketahui penyebabnya.
  2. Penyimpangan bisa diterima bisa juga ditolak. Perilaku menyimpang tidak selamanya negatif, ada kalanya penyimpangan bisa diterima masyarakat, misalnya wanita karier. Adapun pembunuhan dan perampokan merupakan penyimpangan sosial yang ditolak masyarakat.
  3. Penyimpangan relatif dan penyimpangan mutlak. Semua orang pernah melakukan perilaku menyimpang, akan tetapi pada batas-batas tertentu yang bersifat relatif untuk semua orang. Dikatakan relatif karena perbedaannya hanya pada frekuensi dan kadar penyimpangan. Jadi secara umum, penyimpangan yang dilakukan setiap orang cenderung relatif. Bahkan orang yang telah melakukan penyimpangan mutlak lambat laun harus berkompromi dengan lingkungannya.
  4. Penyimpangan terhadap budaya nyata ataukah budaya ideal. Budaya ideal adalah segenap peraturan hukum yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat. Akan tetapi pada kenyataannya tidak ada seorang pun yang patuh terhadap segenap peraturan resmi tersebut karena antara budaya nyata dengan budaya ideal selalu terjadi kesenjangan. Artinya, peraturan yang telah menjadi pengetahuan umum dalam kenyataan kehidupan sehari-hari cenderung banyak dilanggar.
  5. Terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan. Norma penghindaran adalah pola perbuatan yang dilakukan orang untuk memenuhi keinginan mereka, tanpa harus menentang nilai-nilai tata kelakukan secara terbuka. Jadi norma-norma penghindaran merupakan bentuk penyimpangan perilaku yang bersifat setengah melembaga.
  6. Penyimpangan sosial bersifat adaptif (menyesuaikan). Penyimpangan sosial tidak selamanya menjadi ancaman karena kadang-kadang dapat dianggap sebagai alat pemikiran stabilitas sosial.
Pada setiap permasalahan pastilah ada penyebabnya. Penyebab bagaimana permasalahan tersebut dapat terjadi. Timbullah suatu pertanyaan yaitu apa penyebab terjadinya perilaku penyimpangan?

Penyebab Terjadi

Menurut Wilnes dalam bukunya Punishment and Reformation sebab-sebab penyimpangan/kejahatan dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
  1. Faktor  subjektif adalah faktor yang berasal dari seseorang itu sendiri (sifat pembawaan yang dibawa sejak lahir).
  2. Faktor objektif adalah faktor yang berasal dari luar (lingkungan). Misalnya keadaan rumah tangga, seperti hubungan antara orang tua dan anak yang tidak serasi.
Untuk lebih jelasnya, berikut diuraikan beberapa penyebab terjadinya penyimpangan seorang individu (faktor objektif), yaitu
  1. Ketidaksanggupan menyerap norma-norma kebudayaan. Seseorang yang tidak sanggup menyerap norma-norma kebudayaan ke dalam kepribadiannya, ia tidak dapat membedakan hal yang pantas dan tidak pantas. Keadaan itu terjadi akibat dari proses sosialisasi yang tidak sempurna, misalnya karena seseorang tumbuh dalam keluarga yang retak (broken home). Apabila kedua orang tuanya tidak bisa mendidik anaknya dengan sempurna maka anak itu tidak akan mengetahui hak dan kewajibannya sebagai anggota keluarga.
  2. Proses belajar yang menyimpang. Seseorang yang melakukan tindakan menyimpang karena seringnya membaca atau melihat tayangan tentang perilaku menyimpang. Hal itu merupakan bentuk perilaku menyimpang yang disebabkan karena proses belajar yang menyimpang. Misalnya, seorang anak yang suka berkelahi karena sering melihat keduanya bertengkar dirumah. Demikian halnya karir penjahat kelas kakap yang diawali dari kejahatan kecil-kecilan yang terus meningkat dan makin berani/nekad merupakan bentuk proses belajar menyimpang. Hal itu juga terjadi pada penjahat berdasi putih (white collar crime) yakni para koruptor kelas kakap yang merugikan uang Negara bermilyar- milyar. Berawal dari kecurangan-kecurangan kecil semasa bekerja di kantor/mengelola uang negara, lama kelamaan makin berani dan menggunakan berbagai strategi yang sangat rapi dan tidak mengundang kecurigaan karena tertutup oleh penampilan sesaat.
  3. Ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial. Terjadinya ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial dapat mengakibatkan perilaku yang menyimpang. Hal itu terjadi jika dalam upaya mencapai suatu tujuan seseorang tidak memperoleh peluang, sehingga ia mengupayakan peluang itu sendiri, maka terjadilah perilaku menyimpang. Misalnya jika setiap penguasa terhadap rakyat makin menindas maka lama-kelamaan rakyat akan berani memberontak untuk melawan kesewenangan tersebut. Pemberontakan bisa dilakukan secara terbuka maupun tertutup dengan melakukan penipuan-penipuan/pemalsuan data agar dapat mencapai tujuannya meskipun dengan cara yang tidak benar. Penarikan pajak yang tinggi akan memunculkan keinginan memalsukan data, sehingga nilai pajak yang dikenakan menjadi rendah. Seseorang mencuri arus listrik untuk menghindari pajak yang tinggi dan mengurangi pengeluaran bulanannya. Hal ini merupakan bentuk pemberontakan/perlawanan yang tersembunyi.
  4. Ikatan sosial yang berlainan. Setiap orang umumnya berhubungan dengan beberapa kelompok. Jika pergaulan itu mempunyai pola-pola perilaku yang menyimpang, maka kemungkinan ia juga akan mencontoh pola-pola perilaku menyimpang.
  5. Akibat proses sosialisasi nilai-nilai sub-kebudayaan yang menyimpang. Seringnya media massa menampilkan berita atau tayangan tentang tindak kejahatan (perilaku menyimpang) menyebabkan anak secara tidak sengaja menganggap bahwa perilaku menyimpang tersebut sesuatu yang wajar. Hal inilah yang dikatakan sebagai proses belajar dari sub-kebudayaan yang menyimpang, sehingga terjadi proses sosialisasi nilai-nilai sub-kebudayaan menyimpang pada diri anak dan anak menganggap perilaku menyimpang merupakan sesuatu yang wajar/biasa dan boleh dilakukan.
Bentuk-bentuk perilaku menyimpang dapat dibedakan menjadi dua, sebagai berikut.
A.Bentuk penyimpangan berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
  1. Penyimpangan bersifat positif. Penyimpangan bersifat positif adalah penyimpangan yang mempunyai dampak positif ter-hadap sistem sosial karena mengandung unsur-unsur inovatif, kreatif, dan memperkaya wawasan seseorang. Penyimpangan seperti ini biasanya diterima masyarakat karena sesuai perkembangan zaman. Misalnya emansipasi wanita dalam kehidupan masyarakat yang memunculkan wanita karier.
  2. Penyimpangan bersifat negatif. Penyimpangan bersifat negatif adalah penyimpangan yang bertindak ke arah nilai-nilai sosial yang dianggap rendah dan selalu mengakibatkan hal yang buruk. Bobot penyimpangan negatif didasarkan pada kaidah sosial yang dilanggar. Pelanggaran terhadap kaidah susila dan adat istiadat pada umumnya dinilai lebih berat dari pada pelanggaran terhadap tata cara dan sopan santun. Bentuk penyimpangan yang bersifat negatif antara lain sebagai berikut:
    1. Penyimpangan primer (primary deviation). Penyimpangan primer adalah penyimpangan yang dilakukan seseorang yang hanya bersifat temporer dan tidak berulang-ulang. Seseorang yang melakukan penyimpangan primer masih diterima di masyarakat karena hidupnya tidak didominasi oleh perilaku menyimpang tersebut. Misalnya, siswa yang terlambat, pengemudi yang sesekali melanggar peraturan lalu lintas, dan orang yang terlambat membayar pajak.
    2. Penyimpangan sekunder (secondary deviation). Penyimpangan sekunder adalah perilaku menyimpang yang nyata dan seringkali terjadi, sehingga berakibat cukup parah serta menganggu orang lain. Misalnya orang yang terbiasa minum-minuman keras dan selalu pulang dalam keadaan mabuk, serta seseorang yang melakukan tindakan pemerkosaan. Tindakan penyimpangan tersebut cukup meresahkan masyarakat dan mereka biasanya di cap masyarakat sebagai “pencuri”, “pemabuk”, "penodong", dan "pemerkosa". Julukan itu makin melekat pada si pelaku setelah ia ditangkap polisi dan diganjar dengan hukuman.
  • Bentuk penyimpangan berdasarkan pelakunya, dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut :
  1. Penyimpangan individual (individual deviation)
Penyimpangan individual adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang menyimpang dari norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan. Misalnya, seseorang bertindak sendiri tanpa rencana melaksanakan suatu kejahatan, seperti: mencuri, menodong, dan memeras. Penyimpangan individu berdasarkan kadar penyimpangannya dibagi menjadi lima, yaitu sebagai berikut.
    1. Pembandel yaitu penyimpangan yang terjadi karena tidak patuh pada nasihat orang tua agar mengubah pendiriannya yang kurang baik.
    2. Pembangkang yaitu penyimpangan yang terjadi karena tidak taat pada peringatan orang-orang.
    3. Pelanggar yaitu penyimpangan yang terjadi karena melanggar norma-norma umum yang berlaku dalam masyarakat.
    4. Perusuh atau penjahat yaitu penyimpangan yang terjadi karena mengabaikan norma-norma umum, sehingga menimbulkan kerugian harta benda atau jiwa di lingkungannya.
    5. Munafik yaitu penyimpangan yang terjadi karena tidak menepati janji, berkata bohong, mengkhianati kepercayaan, dan berlagak membela.

B. Macam-Macam / Jenis-Jenis Penyimpangan Individual (individual deviation)
Penyimpangan individual atau personal adalah suatu perilaku pada seseorang dengan melakukan pelanggaran terhadap suatu norma pada kebudayaan yang telah mapan akibat sikap perilaku yang jahat atau terjadinya gangguan jiwa pada seseorang.
Tingkatan bentuk penyimpangan seseorang pada norma yang berlaku :
1. Bandel atau tidak patuh dan taat perkataan orang tua untuk perbaikan diri sendiri serta tetap melakukan perbuatan yang tidak disukai orangtua dan mungkin anggota keluarga lainnya.
2. Tidak mengindahkan perkataan orang-orang disekitarnya yang memiliki wewenang seperti guru, kepala sekolah, ketua rt rw, pemuka agama, pemuka adat, dan lain sebagainya.
3. Melakukan pelanggaran terhadap norma yang berlaku di lingkungannya.
4. Melakukan tindak kejahatan atau kerusuhan dengan tidak peduli terhadap peraturan atau norma yang berlaku secara umum dalam lingkungan bermasyarakat sehingga menimbulkan keresahan. ketidakamanan, ketidaknyamanan atau bahkan merugikan, menyakiti, dll.
Macam-macam bentuk penyimpangan individual :
1. Penyalahgunaan Narkoba.
2. Pelacuran.
3. Penyimpangan seksual (homo, lesbian, biseksual, pedofil, sodomi, zina, seks bebas, transeksual).
4. Tindak Kriminal / Kejahatan (perampokan, pencurian, pembunuhan, pengrusakan, pemerkosaan, dan lain sebagainya).
5. Gaya Hidup (wanita bepakaian minimalis di tempat umum, pria beranting, suka berbohong, dsb).
C. Macam-Macam / Jenis-Jenis Penyimpangan Bersama-Sama / Kolektif (group deviation)
Penyimpangan Kolektif adalah suatu perilaku yang menyimpang yang dilakukan oleh kelompok orang secara bersama-sama dengan melanggar norma-norma yang berlaku dalam masyarakat sehingga menimbulkan keresahan, ketidakamanan, ketidaknyamanan serta tindak kriminalitas lainnya.
Bentuk penyimpangan sosial tersebut dapat dihasilkan dari adanya pergaulan atau pertemanan sekelompok orang yang menimbulkan solidaritas antar anggotanya sehingga mau tidak mau terkadang harus ikut dalam tindak kenakalan atau kejahatan kelompok.
Bentuk penyimpangan kolektip :
1. Tindak Kenakalan
Suatu kelompok yang didonimasi oleh orang-orang yang nakal umumnya suka melakukan sesuatu hal yang dianggap berani dan keren walaupun bagi masyarakat umum tindakan trsebut adalah bodoh, tidak berguna dan mengganggu. Contoh penyimpangan kenakalan bersama yaitu seperti aksi kebut-kebutan di jalan, mendirikan genk yang suka onar, mengoda dan mengganggu cewek yang melintas, corat-coret tembok orang dan lain sebagainya.
2. Tawuran / Perkelahian Antar Kelompok
Pertemuan antara dua atau lebih kelompok yang sama-sama nakal atau kurang berpendidikan mampu menimbulkan perkelahian di antara mereka di tempat umum sehingga orang lain yang tidak bersalah banyak menjadi korban. COntoh : tawuran anak sma 70 dengan anak sma 6, tawuran penduduk berlan dan matraman, dan tawuran dijalan ampera.

3. Tindak Kejahatan Berkelompok / Komplotan
Kelompok jenis ini suka melakukan tindak kejahatan baik secara sembunyi-sembunyi maupun secara terbuka. Jenis penyimpangan ini bisa bertindak sadis dalam melakukan tindak kejahatannya dengan tidak segan melukai hingga membunuh korbannya. Contoh : Perampok, perompak, bajing loncat, penjajah, grup koruptor, sindikat curanmor dan lain-lain.
Perampok yang sedang menjalankan aksinya merampok bank CIMB NIAGA Medan

4. Penyimpangan Budaya
Penyimpangan kebudayaan adalah suatu bentuk ketidakmampuan seseorang menyerap budaya yang berlaku sehingga bertentangan dengan budaya yang ada di masyarakat. Contoh : merayakan hari-hari besar negara lain di lingkungan tempat tinggal sekitar sendirian, syarat mas kawin yang tinggi, membuat batas atau hijab antara laki-laki dengan wanita pada acara resepsi pernikahan, dsb.
Perilaku menyimpang dapat disebabkan oleh berbagai macam factor. Mulai dari sosialisasi pada keluarga, pergaulan sehari-hari, dan pengaruh lingkungan sekitar. Maka dari itu kita harus bisa memilih atau memfilter pengaruh luar terhadap kehidupan kita.
kutipan:
http://psychemate.blogspot.com/2007/12/konformitas-sosial.html

5 Gudang Ilmu: November 2010 PERILAKU MENYIMPANG PADA MASYARAKAT Dewasa ini banyak perilaku menyimpang yang dapat kita jumpai di ...

Selasa, 02 November 2010

WE KNOW NOTHING DAN WE KNOW ALL THING

WE KNOW NOTHING DAN WE KNOW ALL THING

We know nothing, jika kita terjemahkan dalam bahasa indonesia artinya “Kita tidak tahu apa-apa”. Apa yang akan anda lakukan jika tidak mengetahui sesuatu yang ingin anda ketahui ? .
Jelas anda akan mencari tahu tentang sesuatu tersebut bukan? . Berbeda lagi jika kita sudah merasa “We know all things” yang berarti “kita tahu semuanya”. Jika kita sudah merasa mengetahui semuanya, kita tidak akan mencari tahu tentang suatu apapun. Kita tidak akan pernah mau belajar hal-hal yang baru, kita tidak akan pernah bertanya kepada siapapun, Tidak ada kemauan lagi untuk menggali ilmu-ilmu baru yang jumlahnya tak terbatas didunia ini.
Kembali lagi jika kita masih merasa We Know Nothing. Kita akan selalu mecari tahu tentang hal-hal yang baru, kita akan terus dan terus belajar mengenai hal-hal yang baru, kita akan banyak bertanya kepada orang lain, kita akan mempunyai motivasi tinggi untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya.
Nah, Anda tidak mengetahui apapun atau anda sudah merasa mengetahui semuanya ?
Saya sendiri masih merasa tidak mengetahui apapun dan masih terus mencari tahu tentang sesuatu, hal-hal baru, dan menggali ilmu sebanyak-banyaknya yang jumlahnya tak terhingga didunia ini.
“Better know nothing than half-know many things”
Maksud dari ungkapan diatas adalah lebih baik tidak tahu apa-apa dari pada setengah tahu banyak hal. Dengan tidak tahu apa-apa, maka kita akan bergerak untuk mencari tahu. Kita akan bergerak untuk menggali informasi tentang sesuatu yang ingin kita ketahui. Kita akan berusaha untuk memperdalam pengetahuan tentang sesuatu tersebut. Setelah kita cukup tahu, maka kita akan mengekspresikan atau menindak lanjuti pengetahuan kita tersebut didalam kehidupan sehari-hari.
Berebeda jika “We half-know many things”, kita tahu banyak hal, namun hanya setengah-setengah atau tidak sepenuhnya tahu. Kita hanya sekedar tahu, namun tidak melakukan tindakan atas pengetahuan-pengetahuan yang kita miliki.
Apalah gunanya pengetahuan tetapi kita tidak melakukan tindakan apapun. Ilustrasinya seperti berikut. Di lingkungan kampus, pihak pengelola kampus sudah memasang peringatan untuk tidak merokok di area kampus, peringatan tersebut sudah terpampang jelas dan tentunya semua mahasiswa tahu mengenai peringatan tersebut. Namun didalam kenyataanya masih banyak mahasiswa yang tetap saja merokok di area kampus.
Nah, hal ini berarti mahasiswa sebenarnya tahu bahwa mereka dilarang merokok diarea kampus. Tetapi mahasiswa tersebut tidak sepenuhnya tahu mengapa pihak pengelola melarang mereka merokok diarea kampus. Yang mereka tahu hanyalah larangan, tanpa mereka ketahui mengapa larangan tersebut diberlakukan. Mahasiswa tidak mau tahu akibat-akibat yang ditimbulkan dari perbuatan merokok tadi. Mereka tidak mau tahu bahwa dengan merokok, dapat membahayakan orang lain, merugikan orang lain,menyusahkan orang lain. Perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif. Hal ini yang saya maksud dengan membahayakan orang lain, dengan perbuatan merokok berati kita membahayakan kesehatan orang lain, membahayakan jiwa orang lain dan tentunya merugikan orang lain karena mereka membayar biaya kesehatan akibat perbuatan kita. Setelah merokok, biasanya mahasiswa mematikan rokoknya dengan menempelkan dilantai dan meninggalkan bekas atau noda pada lantai. Cleaning service akan kesulitan untuk membersihakan noda tadi yang berarti anda menyusahkan orang lain bukan ? .
Bagaimana mencari tahu tentang sesuatu yang ingin anda ketahui tersebut ?
Banyak hal yang akan kita lakukan jika kita masih merasa tidak mengetahui apapun.
Pertama, kita akan mencari tahu sesuatu yang ingin diketahui, bagaimana mencari tahu sesuatu yang yang ingin kita ketahui ?
Membaca !
Membaca buku, koran, majalah atau dari media yang lain, akan melatih otak kita untuk memusatkan pikiran. Otak kita diajak untuk memperhatikan kata demi kata yang ada pada teks tersebut. Karena kalau kita kehilangan bebeapa kata saja, bisa jadi kita tidak akan bisa menangkap keseluruhan maksud dari kalimat yang ada. Kalimat-kalimat yang menarik akan merangsang saraf otak kita untuk bekerja dan mengamati hal menarik tersebut.
Ada penelitian yang membuktikan bahwa membaca buku bisa mencegah kita dari penyakit pikun. Mungkin karena kita selalu diajak berpikir ketika kita membaca, sehingga otak kita bisa tetap aktif.
Berikut beberapa manfaat dari membaca yang dijelaskan oleh DR. Aidh bin Abdullah al-Qarni, MA, sumber : ”Don’t be Sad” :
1. Ketika sibuk membaca, seseorang terhalang masuk ke dalam kebodohan,
2. Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja,
3. Dengan sering membaca, seseorang bisa mengembangkan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata,
4. Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir,
5. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan mengingkatkan memori dalam pemahaman,
6. Dengan sering membaca seseorang dapat mengambil manfaat dari pengalaman orang lain, seperti mencontoh kearifan orang bijaksana dan kecerdasan para sarjana,
7. Dengan sering membaca, seseorang dapat mengembangkan kemampuannya, baik untuk mendapat dan memproses ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan aplikasinya di dalam hidup,
8. Keyakinan seseorang akan bertambah ketika dia membaca buku-buku yang bermanfaat, terutama buku-buku yang ditulis oleh penuli-penulis muslim yang saleh. buku itu adalah penyampai ceramah terbaik dan ia mempunyai pengaruh kuat untuk menuntun seseorang menuju kebaikan dan menjauhkannya dari kejahatan,
9. Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya gara tidak sia-sia, dengan sering membaca, seseorang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai model kalimat,
10. Lebih lanjut lagi, ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis di antara baris demi baris (memahami apa yang tersirat).
Memabaca juga ada tekniknya sehingga kita tidak lupa dengan apa yang kita baca.
Mengapa membaca suka lupa ?
Kita memiliki keterbatasan dalam penerimaan memori. Ada bagian yang membuat kita bisa melupakan hal yang telah kita baca, Kita lihat atau kita alami.
Karena proses membaca, kita bahas dari mata saja ya.
Informasi berjalan seperti ini:
Informasi dari visual –> disimpan di dalam pusat memori (hipokampus) –> masuk ke short term memory –> long term memory
Prosesnya jika kita membaca biasa, umumnya mereka hanya mendapatkan 50% perngertian itu. Setelah 48 jam ditampung dalam hipokampus, ternyata hanya tinggal 10% saja yang diteruskan ke memori jangka panjang.
dengan usaha yang begitu besar, kita ternyata hanya memahami 5% dari buku yang kita baca.
Sedangkan inti dari buku adalah 4 – 11%. Pertanyaannya apakah 5% itu termasuk ke dalam 4 – 11% ini?
Jika termasuk, maka Anda tanpa melihat buku pun bisa menceritakan pengertian Anda dari buku yang Anda baca.
Namun kebanyakan bukan itu yang kita dapatkan. Dan kita tidak bisa menjelaskan apa yang ada dalam buku itu. Apa yang kita dapatkan sesuai dengan tujuan kita membaca buku.
Untuk mendapatkannya, kita perlu meningkatkan keaktifan dalam membaca.
Bacakilat dengan serangkaian teknik membaca yang aktif, membantu Anda memasukkan informasi ke dalam memori jangka panjang. Dengan semua informasi berada dalam memori jangka panjang ini, Anda akan dengan mudah memancing informasi ini keluar.
Anda mendapatkan informasi 4 – 11% dari inti buku dengan mudah dan mendapatkan tujuan yang Anda inginkan.
Bagaimana memaksimalkan cara biasa dalam membaca?
Anda perlu memberikan gambaran besar kepada diri Anda. Apa yang ada dalam buku ini dan apa yang ingin Anda dapatkan dari membaca buku ini.
dengan dua hal ini dilakukan, maka keefektifan dalam membaca akan jauh lebih baik dibanding sebelumnya.
Cara meningkatkan minat baca :
Yaitu dengan cara membangun motivasi membaca (motivation to read) terlebih dahulu. Motivasi internal atau motivasi yang berasal dari dalam diri kita sendiri lebih utama. Kita juga bisa membaca riwayat hidup biografi tokoh-tokoh nasional dan internasional untuk memotivasi diri kita. Coba simak aktivitas intelektual yang mereka lakukan. Hampir semua tokoh menyukai aktivitas membaca dan seakan-akan tak bisa hidup tanpa membaca.
Setelah kita benar-benar termotivasi, maka kita perlu membuat target membaca. Buku apa yang harus dibaca hari ini? Berapa buku yang harus dibaca dalam rentang waktu seminggu? Target membaca yang kita buat dengan sendirinya akan memantapkan motivasi kita. Dengan menetapkan target membaca, maka kita berusaha membentuk kebiasaan membaca. Harus ada komitmen kuat dalam diri kita untuk mematuhi target membaca yang telah kita canangkan. Kita juga bisa menyuruh orang tua kita untuk mengontrol aktivitas membaca kita.
Membaca adalah perilaku positif. Perilaku yang harus diawali dengan pembiasaan sebelum akhirnya mendarah daging dalam keseharian kita. Ketika aktivitas membaca sudah menjadi kebiasaan, maka aktivitas membaca pun terus kita lakukan tanpa harus dipaksa dan diminta oleh guru atau tuntutan ujian sekolah.
Membaca tidak harus berupa buku. Banyak bahan bacaan yang bisa kita baca, misalnya surat kabar, internet pun juga bisa menjadi sumber bacaan.
Membaca dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang berguna bagi kehidupan kita semua. Seperti fisik yang perlu diberi makanan, demikian juga dengan otak kita. Membaca merupakan makanan terbaik bagi otak kita.
Ada ungkapan, jika kita bertemu dengan seorang teman yang berpisah lama, biasanya perubahan yang terjadi terhadap orang tersebut disebabkan oleh 3 faktor. Pertama, pengalaman hidup yang dilaluinya; kedua, lingkungan sekitarnya; dan terakhir, buku-buku yang dibacanya.
Melalui buku kita dapat menambah pengetahuan tentang suatu bidang ilmu. Melalui buku kita bisa menjelajahi dunia, termasuk tempat-tempat yang belum pernah kita kunjungi. Melalui buku kita bahkan bisa ‘mengenal’ orang-orang ternama, walaupun kita mungkin belum pernah berjumpa sebelumnya, dan belajar dari pengalaman hidup mereka. Melalui buku kita juga bisa mengetahui banyak hal yang sebelumnya menjadi ‘rahasia’. Dan melalui buku kita bisa lebih mengerti hidup ini.
Selain manfaat-manfaat di atas, pembicara ternama, Jim Rohn, bahkan mengatakan bahwa kita dapat menjadi pakar dalam suatu bidang jika kita hanya mau menginvestasikan waktu 1 jam setiap hari selama 5 tahun untuk mempelajari buku-buku mengenai bidang tersebut. Mari kita berhitung sejenak. Setahun 360 hari kerja dikali5 tahun sama dengan 1.800 jam. Siapa pun yang belajar suatu bidang ilmu selama 1.800 jam tentunya sudah pasti menguasainya secara mendalam.
Membaca juga menaikkan kualitas hidup kita ke tingkat lebih tinggi. Membaca menyebabkan terjadinya perubahan cara berpikir, yang tentunya diikuti dengan perubahan kualitas hidup, baik segi fisik, keuangan, karir, mental, sosial, dan bahkan spiritual.
Kita dapat memulai kebiasaan membaca dengan cara membuat komitmen untuk membaca sebuah buku setiap minggu. Dalam setahun ada 52 buku, berarti telah terjadi kemajuan sebesar 52 buku dalam hidup. Bayangkan perubahan positif yang terjadi terhadap hidup kita dengan penambahan pengetahuan dan wawasan 52 buku.
Ada sebuah fakta menarik tentang para pemimpin besar. Mereka semuanya memiliki kesamaan dalam satu hal: kebiasaan membaca secara teratur. Benjamin Franklin, Soekarno, Gandhi, Bill Gates, Barack Obama, Oprah Winfrey, dan Susilo Bambang Yudhoyono merupakan segelintir contoh para pemimpin yang meluangkan waktu di antara kesibukan sehari-hari untuk memberi makanan bagi pikirannya melalui buku-buku bagus. Dan konon katanya Bill Clinton membaca lebih kurang 300 buku selama kuliah hukum di University College, Oxford.
Pendiri Kyocera Group, seorang filantropis, dan pengarang buku favorit saya A Passion for Succes, Kazuo Inamori, mengatakan dalam bukunya: Your own experiences and those of others that you acquire through reading can provide a spiritual framework to succeed in life. Ternyata, selain pengalaman hidup kita, buku merupakan faktor sangat penting lain dalam membawa keberhasilan dalam hidup.
“The more I read, the more I meditate; and the more I acquire, the more I am enabled to affirm that I know nothing” . “Semakin banyak saya membaca, semakin banyak saya bermeditasi; dan semakin banyak yang saya dapatkan, semakin menegaskan bahawa saya tidak tahu apa-apa”
Mengapa membaca itu penting ?
Karena :
1. Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan.
2. Ketika sibuk membaca, seseorang terhalang masuk ke dalam kebodohan.
3. Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja.
4. Dengan sering membaca, orang bisa mengembangakan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata.
5. Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir.
6. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman.
7. Dengan membaca, orang mengambil manfaat dari pengalaman orang lain: kearifan orang bijaksana dan pemahaman para sarjana.
8. Dengan sering membaca, orang mengembangkan kemampuannya; baik untuk mendapat dan memproses ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan aplikasinya dalam hidup.
9.Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pemikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia-sia.
10. Dengan sering membaca, orang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai tipe dan model kalimat; lebih lanjut lagi ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis “diantara baris demi baris” (memahami apa yang tersirat).
Selain membaca, Apa lagi hal yang harus kita lakukan untuk mengetahui sesuatu yang ingin kita ketahui ?
Bertanya !
Bertanya adalah contoh kritis atau tidaknya seseorang menghadapi masalahnya, dengan bertanya akan banyak sekali manfaat yang bisa di terima dan jawabannyapun akan menghasilkan solusi dari apa yang ingin diketahui, dengan pertanyaan seperti apa, dimana, siapa, berapa, bagaimana dan kenapa akan merangsang daya pikir seseorang untuk berkembang dan itulah namanya kecerdasan. Karena perbedaan tipis antara orang yang malas ( saya tidakmengatakan bodoh karena tidak ada satupun manusia yang bodoh atau tolol hanya saja malas ) dan pintar, dari seringnya bertanya, baik melalui diri sendiri, orang lain atau media yang lain seperti buku dan internet maka semakin banyak pengetahuan dan semakin cerdaslah manusia.
Tetapi terkadang saya sangat miris dengan pendidkan zaman sekarang yang mulai SD sampai Kuliah, ada kecenderungan dari anak-anak untuk diam seribu malu, jika sang dosen atau guru menawarkan kepada mereka ; Siapa yang mau bertanya? semuanya diam ….kalaupun ada yang mau bertanya masih lirik kanan dan kiri yang akhirnya tidak jadi bahkan ada yang di ancam oleh teman-temannya dan akhirnya takut untuk bersuara, waw that its riddicouluos !!, kalau sudah seperti itu bagaimana masyarakat kita bisa pintar dan cerdas.
Jadi tugas kita semua tidaklah ringan untuk membentuk sifat terhadap apa saja dan kapan saja..kita tidak boleh menyerah pada masalah krusial seperti ini, pasti ada solusinya; seperti memberi nilai tinggi bagi yang sering bertanya, pendekatan secara pribadi bagi mereka yang pintar tapi agak minder atau dengan lomba-lomba cerdas cermat, karena dengan aktifnya anak-anak bertanya akan memberikan stimulan terhadap pelajaran dan secara otomatis meningkatkan kecerdasan dan wawasan mereka.
Karena itu sangat benar sekali pepatah tua mengatakan ” Malu bertanya sesat di Jalan ” , Selama kita tidak brusaha cari tau dan bertanya maka yang terjadi adalah kita Malas dan tersesat. kalau sudah tersesat siapa yang mau menolong ? ya diri kita sendiri, jadi BERANI lah bertanya apapun itu, walaupun terjawab atau tidak terjawab,susah ataupun mudah, logis atau tidak logis dihina dan dimaki karena membuat pertanyaan konyol, jangan perdulikan, teruslah mencari JAWABAN..dan dengan jawaban itu kita mencari apa yang kita inginkan untul lebih baik di masa depan
Dalam bertanya, kitapun harus belajar.
Mengapa bertanya perlu dipelajari ?
Karena,
Pertama kita harus mengetahui apa yang ingin ditanyakan, dalam hal ini kita harus mengetahui persoalan atau permasalahannya. Ternyata, bagi beberapa orang mengalami kesukaran dalam bertanya. Mereka biasanya ingin menanyakan sesuatu tetapi tidak dapat mengungkapkan pertanyaanya. Seperti yang terjadi pada siswa maupun mahasiswa. Pada saat guru menerangkan pelajaran, sebagian dari siswa maupun mahasiwa ada yang kurang memahami apa yang diterangkan oleh guru atau dosen. Pada saat dosen menanyakan kepada mahasiswa, “Ada yang ditanyakan dari penjelasan tadi ?” kebanyakan mahasiswa diam seribu bahasa padahal mereka kurang begitu paham tentang apa yang dijelaskan dosenya tadi. Nah, hal itu dikarenakan kurangnya kreatifitas untuk membuat suatu pertnayaan atau Karena malu dan juga kurangnya rasa percaya diri.
Ternyata, bagi sebagian orang mengalami kesukaran untuk menstrukturkan kalimat pertanyaan.
Kultur bertanya ?
Di Indonesia, bertanya sering dianggap sebagai aib(memalukan), karena tidak tahu. Contoh saja disekolah. Ketika ada salah satu murid yang bertanya, kadang ada teman yang lain menertawakan. Memang, semakin banyak kita bertanya maka semakin terlihat kebodohan atau lebih tepatnya ketidaktahuan kita.
Orang Indonesia, terlalu banyak pengantar ketika bertanya.
Nah, bertanya saja butuh belajar. Berarti banyak sekali hal-hal yang belum kita ketahui didunia ini.
“This I know – that I know nothing.”
Mencari Pengetahuan !
“True knowledge exists in knowing that you know nothing”
“Pengetahuan sejati adalah mengetahui bahwa anda tidak tahu apa-apa”
Banyak cara dalam mencari pengetahuan. Membaca buku, menonoton acara televisi, dan masih banyak lagi. Apalagi sekarang ini. Mudah sekali mencari pengetahuan di Internet atau istilahnya mencari pengetahuan di dunia maya. Pengetahuan tersebut ada positif dan negatifnya. Tergantung dari kita sendiri dalam menyikapinya. Ada berbagai macam search engine yang dapat digunakan seperti Google, Yahoo, Bing dll. Dengan bantuan search engine , kita dapat mengetahui banyak hal didunia ini. Tinggal mengetik saja apa yang ingin kita ketahui. Tentunya banyak referensi yang akan anda dapatkan. Dalam hal ini anda harus bisa memilah-milah informasi yang anda iniginkan.
Perkembangan pengetahuan telah mengubah peradaban manusia. Pengetahuan mendorong manusia untuk mencari dan menemukan banyak hal-hal besar dalam sejarah. Mulai dengan James Watt menemukan mesin uap sampai saat ini, penemuan terus berlanjut. Sampai saat ini pengembangan nano chip untuk computer, mungkin setiap hari ada penemuan baru di Silicon Valley sana.
Perkembangan pengetahuan memberikan dampak yang positif dalam hal memudahkan serta memberi kualitas dalam kehidupan manusia. Tetapi kita juga tidak boleh tutup mata bagaimana pengetahuan ini juga sering mengarah ke hal-hal yang negative dan bukan untuk kebaikan manusia tetapi mengeksploitasi manusia bahkan membawa kematian bagi manusia .
Benarkah bangsa Indonesia itu bodoh dan tertinggal dalam berbagai bidang jika
dikomparatipkan dengan negara-negara tetangga atau negara lain yang
mempunyai latar belakang berbeda, budaya berbeda, pengalaman berbeda,
agama dan keyakinan berbeda, ideologi berbeda, kalau dalam penomena
sekarang berbeda Ipoleksosbudhankam agama .
Saya tidak sependapat dengan pemikiran itu, justru bangsa Indonesia itu pada
cerdas, pandai, cerdik, gigih dalam berjuang, namun disisi lain mempunyai
budaya tidak rela bila menonjolkan keakuan-nya sebab, apalagi bangsa
Indonesia mayoritas beragama Islam yang meyakini betul bahwa ana heru
minhu adalah sifat dari setan.
Sebenarnya manusia didunia ini tidak ada yang bodoh, tidak ada yang hebat, hal
ini seperti Wallhohi ahrojakum min butuni ummahatikum la ta lamuna saia
sesungguhnya manusia dilahirkan oleh ibunya tidak tau apa-apa. Lan tas siapa
yang memberi tahu, sudah barang tentu lingkungan sekitar memberikan
rangsangan untuk belajar.
pendapat dari Prof.Prahalad,
If you do not learn, you do not change, If you do not change, you die .
Dengan demikian manusia itu bisa berubah dari bodoh menjadi pandai, darilambat menjadi cerdik ternyata dari belajar. Hanya perlu kita sadari bahwaperubahan itu bisa terjadi dipengaruhi pula oleh Mental Models yang ada padadirinya masing-masing, sehingga pengetahuannya ada yang sudah lebih dulu memperoleh, ada yang belakangan dan mungkin juga ada yang tidak mau mencari tahu, sehingga seolah-olah terbelakang. Yang pada akhirnya tidak berani mengemukakan ide atau gagasan, walaupun dalam dirinya mempunyai
setumpuk pengalaman, yang mungkin orang lain tidak mempunyai pengalaman
itu.
Karena mental models sangat berbeda maka harus ada upaya menyamakan persepsi sehingga bisa berubah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain, sudah barang tentu harus ada kemampuan merefleksikan apa yang dipikirkan oleh orang lain juga harus mampu mengasumsikan apa yang dipikirkan orang lain. Disinilah mental models akan berubah manakala ada keseimbangan antara inqueri dengan advocasi. Bila tidak maka ide atau gagasan
itu tidak akan tertuang dan tidak akan bisa dimunculkan, apalagi bila dalam sebuah komunitas terdapat kebiasaan memperolok-olokan orang lain, sudah dipastikan ide atau gagasan itu akan tertimbun dalam-dalam di otak seseorang.
Ide atau gagasan yang dimunculkan ke permukaan akan bisa diperbaiki dan dilengkapi oleh orang lain, sehingga dikemudian hari bisa diaplikasikan dan diimplementasikan dengan baik. Sesungguhnya Allah maha besar dan maha murah telah membentuk otak manusia dalam dua bagian, yaitu otak kiri dan otak kanan, kedua otak ini harus sama sama terlatih secara seimbang supaya mampu mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya, dan mampu mengungkapkan
perasaannya, sehingga ada kesamaan apa yang dikatakan dengan apa yang dipikir atau dirasa dalam hati qul haqqu walaukana muron katakan yang benar itu benar adanya walaupun terasanya pahit. Namun ada cara atau method mengungkapkan kebenaran itu dengan seni Ud u ila sabili robbika allah bil hikmah wal maoidoti hasanah wajadil hum billati hia akhsan ajaklah oleh mu kejalan Allah dengan cara yang baik supaya menjadi petunjuk dan menjadi
kebaikan.
Setiap orang mengungkapkan ide atau gagasan atau melakukan sesuatu juga dipengaruhi oleh paradigma yang ada pada dirinya karena menurut Prof. Dr.Mustopadidjaja,MPIA Paradigma sebagai teori dasar atau cara pandang yang fundamental, dilandasi nilai-nilai tertentu, dan berisikan teori pokok, konsepsi, asumsi metodologi atau cara pendekatan yang dapat digunakan para teoritisi dan praktisi dalam menaggapi sesuatau permasalahan baik dalam kaitan
pengembangan ilmu maupun dalam upaya pemecahan permasalahan bagi kemajuan hidup dan kehidupan manusia.
Dalam era global dimanaa terjadi borderless orang cenderung mengadopsi teori asing, teori dari barat kalau berbicara tidak mendasarkan pada teori barat seolah oleh tidak ilmiah, dan berfikir mundur. Padahal sebagai bangsa Indonesia harus bangga bahwa teori yang bisa digali dari lokal dan bisa menjadi daya ungkit dalam melakukan perbaikan cukup banyak, yang penting ada persepsi yang sama dalam menggunakan suatu teori. Sebaik apapun teori dihapal, apabila tidak mampu mengasumsikan dan merefleksikan dengan baik yang sesuai dengan lingkungan stratejik yang ada, maka terori itu tidak akan membumi.

Sumber:
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090311182348AA9Yzyf
http://www.andriewongso.com/artikel/artikel_anda/1356/Mengapa_Membaca/
http://artikel.sabda.org/node/721
http://agus-setiawan.com/mengapa-membaca-suka-lupa/
http://biung.student.umm.ac.id/category/manfaat-membaca/
5 Gudang Ilmu: November 2010 WE KNOW NOTHING DAN WE KNOW ALL THING We know nothing, jika kita terjemahkan dalam bahasa indonesia artinya “Kita tidak tahu apa-apa”. Apa...
< >